Jumat, 21 Januari 2011

Mengenal ALLAH SWT


Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa , tiada Tuhan selain Dia. Allah adalah pencipta alam semesta. Allah menciptakan langit dengan segala isinya dan bumi serta makhluk yang hidup diatasnya.
Allah berkuasa berkuasa menciptakan sesuatu yang dikehendaki-Nya. Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan adalah ciptaan-Nya.
Selain itu, Allah berkuasa untuk mencipta dan mengatur perjalanan makhluk ciptaan-Nya. Pergerakan bulan dan matahari pada orbitnya ketika mengelilingi bumi telah ditentukan oleh Allah. Begitu juga pertukaran siang dan malam.

Bukti adanya ALLAH
Allah itu ada dan wajib dipercayai. Kepercayaan tentang kewujudan Allah salah satu rukukn iman. Allah tidak dapat dilihat dengan mata, disentuh dan dirasa. Walau bagaimanapun, wujudNya dapat dibuktikan melalui dalil naqli dan dalil aqli.

DALIL NAQLI
Al Qur'an adalah dalil utama yang menerangkan kewujudan Allah.
Diantara dalil-Nya adalah :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ
" Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui". (Q.S Az-Zukhruf [43],9)
Allah juga berfirman :
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).
QS. al-'Ankabut (29) : 61

DALIL AQLI
Dalil aqli adalah dalil-dalil yang berdasarkan akal. Seorang muslim dapat melihat keberadaan Allah melalui alam semesta dan makhluk ciptaan-Nya. Dalil ini juga dapat dirasakan dengan panca indra pemberian Allah kepada hamba-Nya. Diantaranya melalui proses penciptaan manusia, tumbuhan, hewan, bumi dan langit.

Penciptaan manusia menunjukkan bahwa Allah itu wujud atau ada. Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling mulia. Manusia juga merupakan khalifah atau pemimpin di muka bumi. Manusia dikaruniai akal dan pikiran yang menunjukkan kekuasaan Allah terhadap makhluk ciptaan-Nya. Manusia diciptakan dari setetes air mani yang menjadi segumpal darah. Gumpalan darah itu akan menjadi segumpal daging, lalu menjadi tulang yang kemudian diselaputi oleh daging kemudian membesar dengan sifat-sifat yang sempurna. Setelah itu ditiupkan roh kepada manusia itu dan dikaruniakan akal untuk melengkapi proses kejadian. Proses penciptaan ini tidak dapat dilakukan oleh siapapun, selain Allah.

Bumi dan langit juga melalui proses-proses tertentu. Allah menciptakan bumi dan langit sangat sempurna sekali. Langit diciptakan sebanyak tujuh lapis. Setiap lapis mempunyai fungsi tertentu. Proses dan kejaiannya dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut :
"Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari, dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit dalam urusannya, Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." Q.S Fushshilat [41] 12
Langit diciptakan dengan hiasannya seperti matahari, bulan, bintang, awan, dan lain-lain. Selain itu, melalui langit, Allah juga menurunkan hujan untuk menyirami bumi dan menyuburkan tanaman. Melalui ciptaan Allah yang di langit juga, terdapat ilmu yang bisa digali manusia seperti ilmu astronomi.

Semua makhluk yang ada di muka bumi juga telah diciptakan Allah. Manusia, hewan, tumbuhan tercipta melalui kebesaran Allah.

Jumat, 07 Januari 2011

kisah islami : TIGA PERTANYAAN

Ada seorang pemuda yang sudah lama sekolah ke luar negeri kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah, dia meminta kepada orangtuanya untuk mencarikan seorang guru agama yang bisa menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya orangtua pemuda itu mendapatkan orang yang dimaksud.
"Anda siapa ? Apakah Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya ?" tanya si pemuda.
"Saya Hamba Allah dan dengan izin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Saudara." jawab Guru Agama.
"Saya punya tiga pertanyaan : kalau Tuhan itu ada. Tunjukkan wujud Tuhan pada saya! Apakah yang dimaksud dengan takdir? Kalu setan diciptakan dari api, kenapa dimaksukkan ke nereka yang terbuat dari api?"
Tiba-tiba Guru Agama itu menampar pipi si pemuda dengan kuat.

"Kenapa Anda marah kepada saya?"
"Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas tiga pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya," jawabnya ringan.
"Saya sungguh-sungguh tidak paham," kata si pemuda itu.
"Bagaimana rasa tamparan saya barusan?" tanya Guru Agama.
"Tentu saja, saya merasakan sakit," jawab si pemuda itu.
"Jadi, Anda percaya bahwa sakit itu ada?"
Pemuda itu mengangguk tanda percaya.
"Kalau begitu tunjukkan pada saya wujud sakit itu!"
"Tidak bisa," jawab si pemuda.
"Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan wujud atau keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya," terang Guru Agama.
"Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?" tanya Guru Agama lagi.
"Tidak," jawab si pemuda.
"Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima tamparan saya pada hari ini?"
"Tidak," jawab si pemuda.
"Itulah yang dinamakan takdir," kata Guru Agama menjelaskan.
"Dibuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menapar Anda?" tanya Guru Agama lagi.
"Kulit," jawab si pemuda.
"Pipi Anda terbuat dari apa?"
"Kulit," jawab si pemuda.
"Bagaimana rasa tamparn saya tadi?"
"Sakit," jawab si pemuda.
"Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak, neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan," terang Guru Agama.

Dan pemuda sudah mengerti apa yang telah dikatakan Guru Agama itu.