Jumat, 07 Januari 2011

kisah islami : TIGA PERTANYAAN

Ada seorang pemuda yang sudah lama sekolah ke luar negeri kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah, dia meminta kepada orangtuanya untuk mencarikan seorang guru agama yang bisa menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya orangtua pemuda itu mendapatkan orang yang dimaksud.
"Anda siapa ? Apakah Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya ?" tanya si pemuda.
"Saya Hamba Allah dan dengan izin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Saudara." jawab Guru Agama.
"Saya punya tiga pertanyaan : kalau Tuhan itu ada. Tunjukkan wujud Tuhan pada saya! Apakah yang dimaksud dengan takdir? Kalu setan diciptakan dari api, kenapa dimaksukkan ke nereka yang terbuat dari api?"
Tiba-tiba Guru Agama itu menampar pipi si pemuda dengan kuat.

"Kenapa Anda marah kepada saya?"
"Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas tiga pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya," jawabnya ringan.
"Saya sungguh-sungguh tidak paham," kata si pemuda itu.
"Bagaimana rasa tamparan saya barusan?" tanya Guru Agama.
"Tentu saja, saya merasakan sakit," jawab si pemuda itu.
"Jadi, Anda percaya bahwa sakit itu ada?"
Pemuda itu mengangguk tanda percaya.
"Kalau begitu tunjukkan pada saya wujud sakit itu!"
"Tidak bisa," jawab si pemuda.
"Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan wujud atau keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya," terang Guru Agama.
"Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?" tanya Guru Agama lagi.
"Tidak," jawab si pemuda.
"Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima tamparan saya pada hari ini?"
"Tidak," jawab si pemuda.
"Itulah yang dinamakan takdir," kata Guru Agama menjelaskan.
"Dibuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menapar Anda?" tanya Guru Agama lagi.
"Kulit," jawab si pemuda.
"Pipi Anda terbuat dari apa?"
"Kulit," jawab si pemuda.
"Bagaimana rasa tamparn saya tadi?"
"Sakit," jawab si pemuda.
"Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak, neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan," terang Guru Agama.

Dan pemuda sudah mengerti apa yang telah dikatakan Guru Agama itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar